Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu batuan, mineral dan bahan tambang. Batuan, mineral dan bahan tambang mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi berdasarkan kejadiannnya (genesis), tekstur, dan komposisi mineralnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Batuan beku (Igneous Rocks)
2. Batuan sedimen (Sedimentary Rocks)
3. Batuan metamof/malihan (Metamorphic Rocks)
Batuan dan mineral merupakan sumber daya alam yang banyak dibutuhkan dan digunakan untuk kehidupan manusia, dan bahan dasar industri. Batuan terbentuk dari kumpulan magma yang membeku di permukaan bumi dan berakhir menjadi berbagai jenis batuan. Sedangkan mineral terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur, mineral merupakan komponen batuan yang membentuk lapisan kerak bumi.
Bahan tambang di Indonesia terdapat di darat dan di laut. Bahan tambang jika diolah memerlukan modal yang banyak, tenaga ahli dan teknologi yang tinggi. Sedangkan untuk memperolehnya, dapat juga dilakukan secara tradisional seperti mendulang emas dan lain-lain.
Dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah Geologi Indonesia dengan cara menganalisa dan menguraikan yang dibuat kedalam bentuk karya ilmiah. Adapun tema yang diangkat dalam makalah ini yaitu “Sumber Daya Geologi”, Penulis mempunyai ketertarikan terhadap judul ini karena mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tujuan disusunnya makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang defenisi batuan, mineral dan bahan tambang.
2. Mengetahui jenis-jenis batuan, mineral dan bahan tambang.
3. Mengetahui sifat-sifat batuan dan mineral.
4. Mengetahui lebih dalam pemanfaatan batuan, mineral dan bahan tambang.
A. Pengertian Batuan, Mineral & Bahan Tambang
v Batuan
Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batua terutama tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik. Batuan dipelajari dalam petrologi yaitu sutu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam batuan yang terdapat dalam kerak bumi baik cara terjadinya maupun klasifikasinya.
Berdasarkan kejadiannya (genesa), tekstur dan komposisi mineralnya
dapat di bagi menjadi tiga, yaitu :
1. Batuan Beku (Igneous Rocks)
2. Batuan Sedimen (Sedimentory Rocks)
3. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)
1. Batuan Beku (Igneous Rocks)
Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami
pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam.
Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang megandung gelas. Mineral yang pertama terbentuk ialah mineral yang berat jenisnya besar yaitu mineral yang berwarna tua. Karena kristalisasi, maka susunan magma akan berubah, mineral yang telah tenggelam tidak akan larut kembali.
- Klasifikasi Batuan beku
Berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Batuan beku dalam (plutonik)
Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal.
Ciri-ciri batuan plutonik :
a. Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.
b. Jarang memprlihatkan sturktur visikular (memiliki lubang-lubang gas).
c. Batuan dapat berubah batuan yang bebatasan pada semua sisinya.
Berdasarkan ukurannya (diameter) batuan plutonik dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Pultonik Tebular
Berukuran relatif kecil dan biasanya letaknya agak dekat ke permukaan
bumi. Contoh :
- Sill merupakan betuan plutonik tebular yang jika dilihat dari posisi / tata letaknya bersifat concordant / selaras dengan lapisan batuan sekitarnya. Bisa mendatar, miring/tegak sesuai arah lapisan.
- Dike merupakan tabular yang jika dilihat darim posisi / tata letaknya bersifat discordant / memotong lapisan batuan sekitarnya. Batuan dike ini sangat sulit untuk dihancurkan.
2. Plutonik Masif
Batuan beku yang berupa plutonik masif berukuran lebih besar dari plutonik tabular dan biasanya letaknya agak dalam.
Plutonik masif terbagi atas 2 macam, yaitu :
- Lakolit (laccolith), dalam bahsa Yunani, lakko adalah cadangan air dan lithos adalah batuan. Letaknya concordant / selaras dengan betuan disekitarnya, dapat ditemukan di bawah dome (bentuk kubah), ukurannya kecil.
- Batolit (berasal dari dari kata bathos = dalam dan litohs = batuan), dijumpai dibagian dalam dan posisi / tata lataknya discordant serta ukurannya besar. tersingkap minimal 100 km2, pada umumnya bertekstur granitis. Ditemukan di bawah suatu rangkaian pegunungan besar.
Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.
b. Batuan beku korok (hypabisal)
Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relatif
cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.Contohnya
granit porfiri dan diorit porfiri. Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.
c. Batuan beku luar (efusif)
Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf.
Contohnya obsidian, riolit, batu apung.
Berdasarkan komposisi kimianya, batuan beku dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :
a. Batuan beku ultra basa
- Dunit
- Peridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat jenisnya 3 – 3,3.Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis (olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit, kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
b. Batuan beku basa
- Gabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berat jenisnya 2,9 – 3,21.Komposisi dan persentase mineral pembentuknya adalah : Plagioklas ( labradorit atau bitownit) 70 – 45 %, mineral mafis 25 – 50 %.
- Basalt adalah batuan leleran dari gabro , minrealnya berbutur halus, berwarna hitam, berat jenisnya 2,9-3,1. komposisi dan peresentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (labraorit) 40-60 %, mineral mafis (klinopiroksen, olivin) 55-35 %.
c. Batuan beku menengah (intermedier)
- Andesit adalah batuan beku dalam mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap, berat jenisnya 2,85-3. komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (oliyoklas atau andesin ) 55-70 %, mineral mafis (horenblende atau biotit) 40-24 %.
- Sianit
d. Batuan Beku asam
- Granit adalah batuan beku dalam bertekstur holokristalin, feneritik, berbutir kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa 10-4- %, feldspar kalium 30-60 %, plagioklas natrium 0-35 %, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.
- Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentukretas, sill, dan aliran.
e. Batuan beku alkali
- Kimberlit
- Leosilit
- Batuan beku berdasarkan atas warna betuannya, yaitu :
a. Batuan beku yang berwarna terang, biasanya terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah pecah, kaya silikat sehingga tergolong batuan bersifat asam silikat.
b. Batuan beku yang berwarna gelap, biasanya terdiri dari mineral-mineral berat, sukar pecah, kandungan silikat terang tetapi kaya dengan mineral-mineral ferro-magnesia karena itu bersifat basa atau matik (dari kata magnesium dan ferrik).
- Ciri umum batuan beku
a. Homogen dan kompak
b. Tidak ada stratifikasi atau pelapisan
b. Umumnya tidak megandung fosil, kecuali tertimbun oleh materi-materi piroklastik. misalnya tertimbun abu vulkanis.
- Bentuk Batuan Beku
Magma basa yang cair setelah membeku akan memberikan bentuk yang lain dari pada magma asal yang kental ada 2 bentuk besar batuan beku, yaitu bentuk ekstrusi dan bentuk intrusi :
- Bentuk ekstrusi adalah bentuk yang dibangun oleh magma ketika mencapai permukaan bumi yang disebut lava. lava ynag cair membentuk lapisan lava yang tebal dan luas yang dikenal dengan pletu basalt (daratan tinggi berbatu basal. terdapat di India, Dekkan dan Ice Land leleran.
- Batuan intrusi magma adalah magma yang naik menuju permukaan bumi sering tidak sampai keatas tetapi membeku di dalam bumi.
- Struktur Batuan Beku
Yaitu bentuk-bentuk batuan beku dalam ukuran yang besar, seperti lava bongkah, lava berbetuk tali, lava bantal, struktur aliran, struktur luka, struktur vesikular dan amy gladiod.
- Batuan lava bongkah dan lava berbetuk tali, bagian permukaan yang telah membeku akan dihancurkan oleh arus yang mngalir didalamnya dan terbentuklah lava bongkah atau lava. apabila lava itu kental dan permukaannya belum membeku strukturnya akan dikerutkan oleh lava yang masih mengalir dibawahnya disebut dengan lava berbentuk tali.
- Struktur yang diekstrusikan tidak ada yang selalu dalam keadaan sangat homogen. Dijumpai pada batuan dalam dimana pelapisan-pelapisan yang memiliki perbedaan-perbedaan dalam komposisi atau tekstur mineralnya.
- Struktur bantal, struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu, yang dicirikan oleh masa yang berbentuk bantal dengan ukuran garis tengah dengan beberapa cm hingga im dan umumnya antara 30-60 cm.
- Struktur vesikuler dan amygdaloid lava yang banyak mengandung gas dengan segera dilepaskan setelah tekanan menurun karena naiknya lava di permukaan bumi. keluarnya gas akan membentuk lubang-lubnag atau gelembung-gelembung yang benrbentuk bulat, lonjong, silinder atau tak teratur. Apabila lubang-lubang gas yang terisi oleh mineral-mineral sekunder maka terbentuklah stuktur amy gdaloid, mineral yang megisi kalsit, silikat atau zeolit.
2. Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi. sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya sekitar 5% dari volum kerak bumi.
a) Klasifikasi Batuan Sedimen
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :
a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.
Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
b) Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.
Contohnya : tanah loss, sand dunes.
c) Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Contohnya : morena, drimlin
Materi partikel ada yang kasar dua ada yang halus cara pengangkutan bermacam-macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompatlompat
(saltion, terbawa dalam duspensi, ada pula yang (solution).
Berdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu gamping, dolomit, napal, dan sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan gurun (aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan laut, misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona (bathymetric zone), zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut, Zona Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m, Zona Neritik (50-200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).
v Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Sedimen Klastis
Kata clastik berasal dari bahas Yunani yaitu klatos yang artinya pecahan. Jadi, sedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. Penamaan batuan ini um,umnya berdasarkan pada besar butirnya, yaitu sebagai berikut :
􀂃 Ukuran butir >256 mm disebut boulder atau bongkah (bongkah konglomerat)
􀂃 Ukuran butir 64-256 mm disebut cobble atau kerakal (karakal konglomerat)
􀂃 Ukuran butir 4-64 mm) disebut pebble atau kerikil (kerikil konglomera)
􀂃 Ukuran butir 2-4 mm disebut granule (batu pasir kasar)
􀂃 Ukuran butir 1/16-2 mm disebut batu pasir
􀂃 Ukuran butir 1/256-1/16 mm disebut batu lanau
􀂃 Ukuran butir <1/256 mm disebut batu lempung
Beberapa betuan endapan kadang-kadang terbentuk dari bahan-bahan fosil. Dengan demikian suatu batuan yang ada fosil binatang jelas bukan merupakan batuan beku, melainkan batuan endapan.
b. Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasal dari sumber air panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan oval (kalsit).
Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi
- Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua
bawah tanah di daerah kapur.
CO2 + H2O → H2CO3 ; H2CO3 + CaCO3 … Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2 → CaCO3 + H2O + CO2
- Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit / NaCl yang di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karena penguapan.
HCL + NaOH → NaCL + H2O
c. Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentuk
atau diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
- Pada umumnya berlapis-lapis ,
- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
- Tempat utama fosil.
Contoh : Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu bara muda/batu bara).
3. Batuan Metamorf
Adalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya. Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.
Dua tipe tekanan :
a. Tekanan statis, diakibatkan oleh berat batuan yang ada diatasnya, makin dalam makin tinggi tekanan tersebut.
b. Tekanan dinamis, diakibatkan oleh gerak-gerak diatropisme atau tektonisme.
Temperatur yang merupakan penyebab metamorfisme. Temperatur yang tinggi di dalam kerak bumi, dapat berasal dari intrusi magma, aliran gas, cairan yang panas, dll.
a) Macam-macam tipe Metamofik
1. Metamorfik Geotermal
Yaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh diasstropisme.
Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai 100°C.
Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian mengkristal kembali membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai di dalam batuan sedimen yang tebal. Proses kristalisasi dapat dijumpai batu kapur yang berkristal halus, kemudian berubah menjadi marbel dengan kristalkristal besar.
2. Metamorfik Dinamo
Yaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan.
Contohnya : Mudstone (batu kapur) menjadi slak atau batu tulis.
3. Metamorfisme Kontak
Yaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin rendah. Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi.
Misalnya : Muscovit di tempat yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya Cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yang kompleks) paling dekat ke kontak magma.
4. Metamorfik Metasomantisme
Terjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya sudah lain
dengan batuan induknya.
5. Hydrothermal dan Pneumatolisis
Perubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut Pneumobolysis.
Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan granit yang terpengaruh Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.
v Mineral
Yaitu suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, yang terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan memiliki atom-atom yang tersusun secara teratur.
1. Sifat – sifat Mineral
Mineral didasarkankan berbagai sifat, diantaranya :
1. Sifat fisik
2. Bentuk kristal
3. Sifat optik
1. Sifat Fisik
a. Warna Mineral
Banyaknya mineral mempunyai warna khusus, misalnya : mineral klopit
berwarna hijau dan meneral epidot berwarna kuning hijau.
b. Kilap
Gejala ini terdapat apabila pada mineral di jatuhkan cahaya refleksi.
c. Bentuk
Umumnya khas untuk mineral tertentu, misalnya : asbestos bentuk serat,
mika berbentuk daun.
d. Belahan
Banyaknya mineral yang terbelah pada jurusan tertentu dan membentuk
bidang belahan.
e. Kekerasan
Adalah ketahanan yang terdapat pada mineral apabila permukaannya
digores dengan benda tajam.
Tingkat kekerasan mineral :
1. Talk 6. Ortoklas
2. Gipsum 7. Kuarsa
3. Kalsit 8. Topas
4. Fluorit 9. Kolorondum
5. Apatit 10. Intan
2. Bentuk Kristal
Pada wujudnya sebuah kristalseluruhnya dapat ditentukan secara ilmu ukur dengan mengetahui sudut-sudut bidangnya. Dalam ilmu Kristalografi, geometri dipakai enam jenis sistem sumbu, yaitu :
a. Sistem sumbu isometrik
Ketiga sumbu kristal terletak tegak lurus satu dengan yang lain, mempunyai panjang yang sama. Contohnya : mineral yang mempunyai sistem, kordinat demikian adalah pirit, magnetik, garam dapur.
b. Sistem sumbu Tetragonal
Jumlah sumbu 3 buah, 2 buah sumbu mendatar sama panjang, satu tegak lurus dengan kesatuan sumbu lain, ketiga -tiganya saling tegak lurus sesamanya. Contohnya sirkon atau keseterit.
c. Sitem sumbu Ortorombik
Jumlah sumbu tiga bsaling tegak lurus, ketiganya mempunyai panjang
yang berbeda. Contohnya : Olivim atau Topas.
d. Sistem Sumbu Monoklin
Jumlah sumbu 3 buah, mempunyai panjang tidak sama, salah satu sumbu
terletak tegak lurus pada sebuah sumbu mendatar. Contohnya : Ortoklas,
horenblenda, mika, gipsum.
e. Sistem Sumbu Triklin
Jumlah sumbu 3 buah tidak sama panjang, tidak tegak lurus sesamanya.
Contohnya : Plagioklas
f. Sistem Sumbu Heksagonal
Jumlah sumbu 4 buah, 3 buah sumbu herizontal dan sama panjang membuat sudut-sudut yang sama besarnya. Contohnya : Kalsit, kuarsa, aparit.
3. Sifat Optik
Pengenalan mineral yang terdapat pada batuan umumnya dilakukan dengan mikroskopis polarisasi cahaya yang dipakai dipolarisasi, yaitu cahaya yang bergetas dalam sebuah bidang saja. Jenis cahaya yang demikian didapat dengan memakai dua prisma polarisasi/polarisator.
2. Pembagian Mineral
Dari hasil analisis kimia yang dilakukan pada batuan, ada 8 unsur yang membentuk kerak bumi. Unsur-unsur tersebut ternyata memebentuk berbagai macam silikat dan oksida, sebagian besar membentuk mineral utama yang terdapat dalam batuan yang disebut mineral pembentukan batuan. Unsur-unsur pembentuk kerak bumi tersebut yaitu:
O2 = 47 % Ca = 3,5 %
Si = 27 % Na = 2,5 %
Al = 8 % K = 2,5 %
Fe = 5 % Mg = 2,5 %
v Berdasarkan peranannya dalam ilmu batuan, mineral-mineral pembentuk batuan dibagi menjadi:
- Mineral utama.
- Mineral sekunder.
- Mineral aksesori atau mineral tambahan.
1. Mineral Utama
Adalah komponen mineral dari batuan yang diperlukan untuk menggolongkan dan menamakan batuan, tetapi tidak perlu terdapat dalam jumlah yang banyak. Beberapa mineral penting yang sering terdapat dalam batuan :
􀂃 Felspar
Adalah suatu kumpulan dari sejumlah mineral pembentuk batuan.
Rumus umum = MAI (Al Si)3 O8, M= K, Na, Ca, Ba, Rb, Sr, Fe.
Felspar berwarna putih atau keputih-putihan. tidak mempunyai warna tersendiri tetapi sering diwarnai oleh pengotoran-pengotoran zat lain.
􀂃 Plagioklas
Adalah jumlah mineral dengan sistem kristal triklin.
Rumus umum : (Na, Ca) Al (Si, Al)) Si2O8
Warna : putih, putih kelabu, kadang keijauan, kebiru-biruan.
Komposisi plagioklas dibagi 3 :
1. Plagioklas asam
2. Plagioklas medium
3. Plagioklas basa
􀂃 Ortoklas
Adalah mineral dari kumpulan feldspar alkali. Feldspar pembentuk batuan granit atau batuan asam. Berwarna putih, putih-kuning, kemerah-merahan, keabu-abuan.
􀂃 Mika
Adalah sejumlah mineral dengan rumus (K, Na, Ca) (Mg, Fe, Li, Al)2- 3 (Al, Si )4 O1 O (OH F)2. Warnanya mulai dari tak berwarna, putih perak, cokelat muda, kuning kehijauan atau hitam.
􀂃 Muskovit
Adalah salah satu mineral dari kumpulan mika. Berwarna cokelat dan tak berwarna. Mineral yang umum terdapat dalam batuan malihan, batuan asam, batuan endapan.
Rumus umum : KAl2 (OH)2 AlSi3 O10)
􀂃 Biotit
Adalah satu mineral dari kumpulan mika tesebar luas, merupakan mineral pembentuk batuan yang penting. Berwarna cokelat tua, hitam, atau hijau tua.
Rumus umum : K2 (Mg, Fe)2 (OH)2 (AlSi3 O10)
􀂃 Amfibol
Adalah kumpulan sejumlah mineral pembentuk batuan. Berwarna gelap.
Rumus : A2-3 B5 (Si, Al)8 O22 (OH)2
A = Mg, Fe+2, Ca atau Na
B + Mg, Fe+2, Al atau Fe+3
􀂃 Horenblenda
Adalah salah satu mineral penting dari kumpulan amfibol. Berwarna hitam, hijau tua cokelat. Terdapat pada batuan asam atau batuan entermedier.
Misalnya : granit, sianit, diorit, andesit.
􀂃 Piroksen
Adalah kumpulan dari sejumlah mineral yang berwarna gelap.
Rumus umum : ABSi2O6 → A = Ca, Na, Mg atau Fe-2
B = Mg, Fe+3, Al
􀂃 Augit
Adalah salah satu mineral dari kumpulan piroksen. Umumnya berwarna hitam, hijau tua. Merupakan mineral pembentuk batuan basa.
Misalnya : gabro, basal, peridotit.
􀂃 Olivin
Adalah mineral berwarna kuning kehijauan, kelabu kehijauan, atau cokelat. merupakan mineral pembentuk batuan beku basa, ultra basa dan batuan beku dengan kadar silikat rendah.
Rumus : (Mg, Fe)2 SiO4
􀂃 Kuarsa
Merupakan mineral pembentuk batuan penting. Tidak berwarna dan tembus pandang, kadang-kadang berwarna cokelat, kuning ungu merah, hijau, biru atau hitam. Hal ini disebabkan oleh adanya pengotoran. Kuarsa juga terdapat sebagai mineral-mineral kecil dalam berbagai macam batuan, yaitu batuan beku, batuan endapan, batuan malihan. dalam industri kuarsa digunakan oleh pabrik kaca, semen, keramik, dll.
Rumus : SiO2
2. Mineral sekunder
Yaitu mineral yang dibentuk kemudian kemudian dari mineral primer oleh proses pelapukan, sirkulasi larutan atau metamorfosis. Selain pada batuan yang telah lapuk juga pada batuan malihan.
Contoh : Klorit, terbentuk dari mineral biotit oleh proses pelapukan.
3. Mineral aksesori atau mineral tambahan
Adalah mineral yang terbentuk oleh kristalisisi magma, terdapat dalam jumlah sedikit, umumnya kurang dari 5%. Mineral zirkon juga merupakan mineral
aksesor yang umum terdapat dalam batuan asam (granit).
2. Klasifikasi Mineral
Mineral dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni :
a. Mineral anorganik
Adalah senyawa kimia yang ada secara alami kaecuali senyawa organik.
b. Mineral organik
Umumnya berupa senyawa karbon, kecuali karbonat dan karbida yang dimasukkan ke dalam kelompok mineral anorganik.
v Bahan Tambang
- a. Minyak Bumi
Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, teluk, rawa, dan laut yang dangkal. Sesudah mati, mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar-dasar, kemudian bercampur dengan Lumpur sapropelium. Tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh magma mengakibatkan terjadinya proses destilasi yang menghasilkan minyak bumi. Kualitas minyak bumi di Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang)nya sangat rendah, sehingga mengurangi asap kotor yang menimbulkan pencemaran. Di Indonesia minyak bumi terdapat di NAD, Riau, Sumut, Kep. Seribu, Kalimantan dan daerah lainnya.
- b. Gas Alam
Gas alam merupakan campuran beberapa hidro karbon dengan kadar karbon yang kecil, terutama metan, propan, dan buatan yang digunakan sebagai bahan baker. Terdapat dua macam gas alam yaitu :
- Liquified Natural Gas
- Liqufied Petrolium Gas
Gas alam terdapat di Arun, NAD, Kamojang, Bontang dan Kaltim.
- c. Batu Bara
Sebagian besar batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah/masa karbon. Proses pembentukan batu bara ada dua yaitu :
- Proses biokimia yaitu proses pembentukan batuan yang dilakukan oleh bakteri anaerob sehingga sisa-sisa tumbuhanyang menjadi keras karena beratnya sendiri, tidak ada kenaikan suhu dan tekanan.
- Proses metamorfosis yaitu suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Batu bara terdapat di Sumatera bagian tengah, Ombilin, Sumatera bagian selatan, Bukit Asam, Daerah Mahakam, Kalimantan bagian tenggara di pulau Laut.
- d. Tanah Liat
Tanah liat merupakan tanah yang mengandung lempung 65 % butir-butirnya sangat halus sehingga rapat dan sulit meyerap air. Tanah liat banyak terdapat didataran rendah dan banyak terdapat di pulau Jawa.
- e. Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batu granit
- f. Batu Kapur
Batu kapur terbentuk dari pelapukan mahluk hidup laut, seperti karang dan sarang binatang laut. Batu kapur banyak terdapat di pulau Sumatera dan Jawa.
- g. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa terbentuk dari pelapukan batuan yang hanyut lalu mengendap disekitar sungai, pantai dan danau.
- h. Pasir Besi
Pasir besi berasal dari batuan pasir yang banyak mengandung zat besi. Persebaran pasir yaitu di pantai selatan Wates, Kulon, Probo di bagian barat sampai ke Timur Cilacap.
- i. Marmer/Batu Pualam
Marmer/batu pualam merupakan batu kapur yang telah berubah bentuk menjadi batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan.
- j. Batu Aji/Batu Akik
Batu aji merupakan mineral yang cukup keras. Warna batu aji bermacam-macam seperti merah, hijau, biru, ungu, putih, kuning dan hitam. Batu ini terdapat di pulau Jawa.
- k. Bauksit
Bauksit terjadi dari hasil pelapukan prapis yang efektif pada batuan beku yang kaya akan aluminal. Bauksit terdapat di pulau Bintan, Liban, Tanjung Sauh, pulau Kijang, Angkut, Tembeling, Kelong.
- l. Timah
Timah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
- Timah Primer merupakan timah yang mengendap pertama kali pada batu Granit.
- Timah Sekunder merupakan Timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukan da erosi.
Timah terdapat di pulau Bangka Belitung, Singkep, Bangkinang, Riau Daratan dan lepas pantai pulau Tujuh.
- m. Nikel
Nikel terbentuk karena proses pelapukan dan pencucian oleh air hujan pada batuan peridotit yang massif. Hasil pelapukan kemudian teronggok dipermukaan sebagai mineral-mineral ini mengandung nikel. Nikel terdapat di Soroako, Bulubulang, Tamalua Utara, dan Tamalua Selatan Sulawesi Tenggara.
- n. Temabaga
Tembaga berasal dari larutan cairan magma yang kemudian menyusup dan mengisi celah-celah pada patahan (Diaklas). Tembaga dalam jumlah kecil merupakan hasil sampingan dalam penambangan emas dan perak. Temabaga terdapat di Tembagapura (Papua/Irian Jaya), Cikotok, Cirotan, dan Palasari.
- o. Emas dan Perak
Emas dan Perak termasuk logam mulia. Perkembangan emas dan perak di Indonesia dilakukan dengan cara pertambangan bawah tanah, pertambangan secara terbuka, dan mengerup/mendulang pasir, Lumpur sungai yang mengandung emas. Emas dan Perak terdapat di pulau Jawa yaitu Cikotok (Jabar) dan di daerah Rejang Lebong (Bengkulu)
- p. Mangan
Mangan merupakan hasil pengendapan di daerah Danau dan Pantai yang terjadi pada saman Tersier daerah persebaran Mangan terdapat di Karangnungal dan Tasikmalaya bagian Selatan (Jawa Timur), Kliripan dan Kulon Progo (Yogyakarta), serta disekitar Martapura (Kalimantan).
- q. Besi
Pada termperatur yang tinggi biji besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran diatur dan dibakar secara merata. Kotoran dalam biji besi dihilangkan melalui proses reduksi yaitu mengambil unsure oksigen dari biji besi. Proses pembakaran pada suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalam bentuk tertentu. Besi baja merupakan besi yang kandungan/campuran karbonnya rendah.
B. Manfaat Batuan, Mineral & Bahan Tambang
A. Manfaat Batuan
1. Batuan Beku
Tak semua batuan beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung pada sifa, komposisi mineral, kekeutan fisik, daya tahan, cara penggalianya, dan
lain-lain.
Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, tidak
semua jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan. Batuan mempunyai kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya :
1. Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk keperluan pekerjaan di laut.
2. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah industri.
3. Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk digunakan sebagai fondasi bangunan pengeras jalan juga bahan lantai.
4. Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis dinding atau lantai.
5. Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis ± 2,6, baik untuk digunakan sebagai bahan pekerjaan teknik berat.
2. Batuan Sedimen
- Untuk bahan dasar bangunan (gypsum)
- Untuk bahan bakar (batu bara)
- Untuk Pengeras jalan (batu gamping)
- Untuk Pondasi rumah (batu gamping)
3. Manfaat Batuan Metamorf
- Dapat digunakan untuk alat menulis(batu sabak)
- Untuk Lantai (marmer)
- Untuk Dekorasi bangunan (marmer)
- Untuk Batu Nisan (marmer)
B. Manfaat Mineral
- Digunakan untuk kosmetik
- Digunakan sebagai perhiasan (emas, perak,dll)
- Bumbu dapur ( NaCl)
C. Manfaat Bahan Tambang
- Minyak Bumi, setelah diolah dapat menghasilkan minyak gas, (avigas), bensol (avtur), gasoline (bensin, premium, dan super 98), karosin (minyak tanah dan minyak lampu), minyak solar, diesel, dan minyak baker, vaselin, paraffin (untuk industri batik dan korek api), dan aspal.
Hasil olahan tersebut dapat digunakan untuk penerangan rumah, tenaga penggerak mesin pabrik, bahan kendaraan bermotor, bahan baker pesawat terbang dan lainnya.
- Gas alam, dapat digunakan untuk bahan baker rumah tangga dan keperluan industri.
- Batu Bara, digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah cat, obat-obatan, wangi-wangian, dan bahan dasar peledak.
- Tanah Liat, digunakan untuk membuat gerabah dan batu bara.
- Kaolin, sebagai bahan membuat porselin
- Batu Gamping, digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat semen dan pengapur dinding.
- Pasir Kuarsa, sebagai bahan pembuat kaca.
- Pasir Besi, sebagai bahan pembuat besi ruang.
- Marmer, digunakan lantai dan hiasan dinding.
- Batu Aji, digunakan untuk perhiasan
- Aluminium, digunakan untuk industri kapal terbang, mobil, mesin-mesin, dan alat-alat rumah tangga.
- Timah, sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri, dan kawat telepon.
- Nikel, digunakan untuk bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat dan tahan karat.
- Tembaga, digunakan untuk bahan kabel dan industri barang-barang perunggu dan kuningan.
Berdasarkan pembahasan di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa di bumi yang kita tempati terdapat berbagai macam sumber daya geologi yaitu terdiri atas batuan, mineral dan bahan tambang. Dimana terbentuk secara alamiah dengan berbagai bentuk tekstur, warna, jenis, sifat-sifat, komposisi dan sebagainya.
Secara umum batuan mempunyai tiga tipe yakni : Batuan Beku, Batuan Sedimen dan Batuan Metamorf. Sedangkan mineral merupakan padat dgn struktur homogen mempunyai kompisisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yg anorganik. Mineral juga memiliki berbagai macam jenis dan terbentuk secara alamiah. Kemudian, segala sesuatu yang berada didalam bumi bias dikatakan sebagai bahan galian atau bahan tambang yang mempunyai bermacam-macam nama sebagaimana yang diuraikan didalam pemabahasan.
Dari semua sumber daya tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dan memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.